Mimpi, saya mempunyai banyak mimpi. Yang terus dipupuk dan dipelihara, yang sekarang agak layu karena realita.
Ingin saya berkeliling Indonesia dan bahkan dunia, menjadi travel writer, hidup nomaden, tak terikat. Namun saaat ini, banyak bagian realita yang membunuh. Saya tidak pandai menulis, bagaimana keluarga saya nanti jika hidup berpindah-pindah, bagaimana saya mencari nafkah hidup.
Saya ingin berwiraswasta, namun selalu terhalang oleh realita bahwa saya itu malas memulai, modal tak ada, skill tidak ada, pengetahuan minim.
Saya ingin hidup sehat, olahraga tiap hari, makan makanan yang sehat. Terhalang lagi oleh realita bahwa saya itu malas bangun pagi, malas bergerak, malas makan, makan pun seadanya.
Itu semua perlahan mencabik mimpi", menenggelamkannya dalam arus realita yang kubuat sendiri, terkungkung dalam kotak pembatas kreatifitas yang juga saya buat sendiri. Karena semua hanya alasan" bodoh untuk enggan memulai. Aku pupuk mimpiku dengan limbah. Aku bunuh mimpiku sendiri dengan semua sifat buruk yang kumiliki.
Ya, saya hanya harus memulai. Saya bukan burung yang terus menerus kembali dan berada di satu tempat meski mempunyai anugerah luar biasa untuk mengarungi langit. Saya adalah manusia yang akan menggunakan dan memaksimalkan semua anugrah terindah yang Tuhan berikan pada makhluknya.
Belajar, belajar, dan terus belajar. Masa bodoh dengan realitas yang ada. Akan kutetaskan semua mimpi ini dari inkubatornya. Hanya niat, tekad, dan kamauan baja yang kubutuhkan. Dan akan kumulai. Sekarang..
Ingin saya berkeliling Indonesia dan bahkan dunia, menjadi travel writer, hidup nomaden, tak terikat. Namun saaat ini, banyak bagian realita yang membunuh. Saya tidak pandai menulis, bagaimana keluarga saya nanti jika hidup berpindah-pindah, bagaimana saya mencari nafkah hidup.
Saya ingin berwiraswasta, namun selalu terhalang oleh realita bahwa saya itu malas memulai, modal tak ada, skill tidak ada, pengetahuan minim.
Saya ingin hidup sehat, olahraga tiap hari, makan makanan yang sehat. Terhalang lagi oleh realita bahwa saya itu malas bangun pagi, malas bergerak, malas makan, makan pun seadanya.
Itu semua perlahan mencabik mimpi", menenggelamkannya dalam arus realita yang kubuat sendiri, terkungkung dalam kotak pembatas kreatifitas yang juga saya buat sendiri. Karena semua hanya alasan" bodoh untuk enggan memulai. Aku pupuk mimpiku dengan limbah. Aku bunuh mimpiku sendiri dengan semua sifat buruk yang kumiliki.
Ya, saya hanya harus memulai. Saya bukan burung yang terus menerus kembali dan berada di satu tempat meski mempunyai anugerah luar biasa untuk mengarungi langit. Saya adalah manusia yang akan menggunakan dan memaksimalkan semua anugrah terindah yang Tuhan berikan pada makhluknya.
Belajar, belajar, dan terus belajar. Masa bodoh dengan realitas yang ada. Akan kutetaskan semua mimpi ini dari inkubatornya. Hanya niat, tekad, dan kamauan baja yang kubutuhkan. Dan akan kumulai. Sekarang..
No comments:
Post a Comment