Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

Wednesday, April 18, 2012

Tersungging di bibirmu..

Senyumlah kawan, senyumlah meski kau jatuh, senyumlah dikala badaimu tak kunjung dapati mentari, senyumlah meski dalam tangismu.
http://blogmdan.blogspot.com/
Bagiku senyum dan tawa memang tercipta ketika Tuhan menyeimbangkan dunia tak abadi ini dengan setitik aroma surgawi. Mungkin Dia memang membekali makhluknya dengan senyum sebagai senjata rahasia untuk bertahan di alam fana ini. Indahnya, tak hanya kita manusia ang dibekali senyum. Binatang, hewan, bahkan batu dan air serta seluruh alam pun diberi kemampuan untuk tersenyum.

Teringat ketika saya menhadiri dan menyaksikan sebuah rapat pertanggung jawaban suatu periode kepengurusan di sebuah organisasi yang saya ikuti. Setelah para anggota yang dberi tanggung jawab memaparkan hasil kinerja selama periode jabatannya kepada “dewan komisaris”, ternyata laporan mereka ditolak. Kinerja periode mereka dianggap tidak kompeten karena memang banyak program kerja yang indikator keberhasilannya mereka buat sendiri ternyata tidak memenuhi target. Mereka pun mempertanyakan keputusan itu, semua pembelaan dan ganjalan hati dipaparkan namun keputusan pun tak bergeming, namun mayoritas para “terdakwa” telah dapat menerima keputusan itu. Rapat pertanggung jawaban pun ditutup. Dapat ditebak bahwa atmosfer disana akan menjadi tak mengenakkan.

Namun tanpa disangka, setelah palu presidium rapat terpukulkan, mereka yang berjiwa besar mengakui kesalahan mereka, tersirat tak hanya dibibir mereka ucap janji tuk memperindah hari esok, tuk membayar hutang mereka sebagai para pemimpin yang akan terus belajar. Kemudian mereka pun kembali angkat dagu, kembali mereka teriakkan asa, dan kembali mereka tersenyum. Karena mereka tahu, senyum mereka lebih besar daripada sebuah penolakan. Senyum mereka lebih kuat dari tangisan batin mereka. Mereka sadar, mereka akan tetap kuat dengan sebuah senyuman.

http://feministjungle.blogspot.com/
Semua orang kuat akan selalu tersenyum. Sebagai contoh lihat pak Harto, dia dijuluki jenderal seribu senyum. Karena memang dibalik senyumnya itu terdapat kekuatan, sebuah perasaan bahwa tidak akan ada yang dapat menggoyahkannya pada saat itu. Namun, seiring menghilangnya senyumnya, hilang pula secara perlahan kekuatannya hingga akhirnya dia tergulingkan. Al Capone, mafia legendaris itu pun terus memperlihatkan seuntai senyum meski sedang menghadapi hukuman, dia yakin dirinya dengan senyumnya lebih besar dari ancaman hukuman, bahkan mungkin lebih besar dari kematiannya. Lalu, siswa yang telah mempersiapkan diri akan tersenyum melihat soal ujiannya, dia merasa lebih besar, lebih kuat, dan lebih pintar dari soal ujian.

Di sisi lain, orang yang tunjukkan amarah adalah orang yang merasa lemah dan terancam. Contoh terdekat, lihat para pedagang kaki lima yang digusur, sudah hampir pasti mereka marah-marah dan memaki para pihak yang berkuasa. Mengapa? Karena mereka merasa lemah dan terancam. Namun pernah saya menemukan seorang pedagang yang akan tergusur hanya menguntai senyum, lalu saya bertanya mengapa dia tidak ikut menggugat pihak penguasa. "Saya tidak akan kalah hanya oleh keputusan penguasa",  dirinya tidak akan mati hanya oleh penggusuran, dia masih bisa berjualan di tempat lain, bahkan mungkin di tempat barunya nanti dia akan menerima penghasilan yang jauh lebih besar. Dia menunjukkan bahwa dirinya lebih besar dari masalahnya, dia lebih kuat dari sebuah tragedi. Dan dia cerminkan itu hanya dengan seutas senyum.

Bagi saya, senyum memang menunjukkan kekuatan. Tak ada gunanya terus menangis dan memaki, karena kau selalu akan sendirian melakukannya.  Tersenyumlah, mereka pun akan merangkulmu dengan tawa yang sama. Bukankah perasaan ketika tersenyum dan tertawa jauh lebih indah dibanding ketika kita menangis ataupun sedang merasakan amarah?

Bersama korban gempa padang yang masih tegar tersenyum..

2 comments:

  1. terkadang senyum itu membawa luka loh....

    menangis pun terkadang memilki nilai positive.....

    ReplyDelete
  2. Meski membawa luka tapi tetap menunjukkan kekuatan.

    menangis yang bernilai positif biasanya selalu diakhiri dengan senyum atau tawa. Meureun.. hehe..

    ReplyDelete