Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Powered by Blogger

Thursday, December 13, 2012

Buleut Dalam Irama Bazaar, 12.12.12

Pagi itu para mahasiswa masih sedikit, mungkin ada yang ketiduran, ada yang malas kuliah, atau bermain game online di kosan masing-masing.


Komunitas Buleut kembali menggelegar, kali ini kami berkegiatan di kota Bandung dalam event Bazaar Rupa-Rupi oleh HIMASRA Universitas Pendidikan Indonesia yang digelar di kampus UPI Bandung pada tanggal 12 Desember 2012. Kegiatan kami memang tidak seperti biasanya, kali ini ini kami membuka stand di acara bazaar ini untuk promosi komunitas agar mendapatkan regenerasi yang akhir-akhir ini agak 'seret'.

3 hari sebelumnya technical meeting diadakan, namun berhubung banyak anggota yang sedang sibuk di kegiatan masing-masing, akhirnya diutus 2 orang anggota yang agak 'kurang betul'. Technical Meeting diadakan pada pukul 8 sampai 12, dan 2 orang utusan pun datang tepat waktu pada pukul 12.30, setengah jam setelah kegiatan berlangsung. Panitia bazaar yang baik hati akhirnya memaklumi dan mem-briefing para utusan ini, semuanya pun akhirnya berjalan lancar dan aman serta terkendali.

Hari-H, seluruh anggota diinstruksikan berkumpul di Sekretariat Buleut, Jalan Padasuka no 147 Bandung pada pukul 07.00 untuk 'pick-up' logistik sedangkan yang lainnya menjemput kakek "Kamesenin" di bilangan Cimahi yang bertugas menyemarakkan acara. Semuanya terkondisikan 'tepat' pukul 08.00 di UPI Bandung. Dekorasi pun segera dilakukan sembari menghadiri persemian pembukaan Bazaar oleh para panitia.



Jin Kura-Kura (Kamesenin)
Stand pada pagi hari masih sepi pengunjung karena memang para mahasiswa yang lewat masih sedikit (mungkin mereka malas kuliah pagi atau ketiduran atau malah sedang main game online di kosan masing-masing). Kami pun kerahkan kakek "Kamesenin" yang ber-cosplay sebagai jin kura-kura dalam serial Dragon Ball untuk berpose menarik perhatian pengunjung. Sungguh, kakek ini mirip sekali dengan tokoh kartun itu. Perlahan-lahan stand kami ramai dikunjungi banyak orang, selain karena kami satu-satunya komunitas yang mengisi bazaar, mungkin dikarenakan kami membagikan makanan-makanan kecil dengan gratis, hehehe..

Sekitar pukul 10.00 datanglah 2 orang anak kecil kelas 2 SD bernama pai dan deni yang berkunjung di stand kami untuk sekedar bermain, ini diluar perkiraan karena kami kurang memperhitungkan kehadiran anak kecil di sebuah kampus, namun sykurlah kami selalu membawa peralatan bermain anak kemanapun kaki kami melangkah bersama. Lucunya mereka berdua bertolak belakang dalam segi sifat. Deni amat sangat 'cengos' hiperaktif sedangkan Pai anaknya sangat tenang namun tidak pendiam. Deni dan Pai menggambar, mewarnai, belajar memfoto, dan berkarya macam-macam. Anak dari pemilik stand sebelah pun datang berkunjung ke stand kami melihat kemeriahaan yang menggema dari stand kami meski dia datang dengan malu-malu. Dan akhirnya mereka pun bermain bersama anak-anak pengunjung lainnya hingga sore hari.

Kegiatan promosi komunitas pun berjalan lancar ditandai oleh banyaknya pengunjung yang datang dan tertarik mendengar kegiatan kami. Ada mahasiswa, guru SLB, dosen UPI, ibu hamil, mahasiswa S2, seniman dan lain-lain. Mereka mengguratkan nama dan kontak mereka dalam buku tamu kami dengan harapan pemberitahuan kegiatan kami selanjutnya, yang banyak dari mereka berikrar ingin menghadiri dan mengikuti kegiatan-kegiatan kami selanjutnya.

Setelah jam makan siang, bala bantuan berdatangan. Anggota kami yang tak sempat hadir di pagi hari berdatangan, orang cileunyi, orang buah batu, orang antapani, dan orang-orangan pun hadir memberi bala bantuan. Semakin ramai sajalah stand kami.

Semakin, siang, semakin sore, semakin malam. Stand kami makin ramai dan meriah yang mungkin sebagian besar disebaban acara Bazaar yang memang seru dan stand-stand tetangga yang menarik. Menjelang sore, buku tamu terlihat penuh dan anak-anak sudah semakin lelah. Mentari mulai beringsut pulang diselingi pelukan ratu malam yang sebentar lagi bertahta. Acara Bazaar pun berakhir pada pukul 18.00.

Sebagian dari kami pulang ke rumah masing-masing, sebagian lagi beramai-ramai menuju rumah kakek Kamesenin untuk mengadu tembakau. Yayaya, akhirnya Buleut kembali menebar indahnya senyum pada sesama dan memberikan hangatnya pelukan bagi anak-anak kecil. Semoga misi promosi dan regenerasi kali ini berhasil dan tawa serta tari bocah-bocah itu pun kembali menular dan menggema..

Wassalam..

1 comment:

  1. Org pasteur, engga terhitung.. T.T
    Baiklah... :)
    Sukses slalu buat Buleut...

    ReplyDelete