Rangkaian bunga, pelukan hangat, senyum dan tawa, serta dangdut keliling..

Tak cukup 4 tahun kami bermain bersama. Sehingga akhirnya kami 'kompakan' untuk memperpanjang waktu bermain selama satu semester. Bukan karena bodoh dan telat lulus, kami hanya mencari momen tinggalkan kampus dengan orang-orang terdekat, orang-orang setongkrongan, orang-orang se tim sepakbola, orang-orang teman mengulang kuliah, atau lebih gampangnya sebut saja orang-orang t*l*l.
Aah, sambutan-sambutan yang terasa lama tidak lagi menjemukan, karena gedung itu penuh dengan senyum dan canda dari orang-orang kepanasan yang menghiraukan arahan untuk tidak mengipaskan topi toga. Satu persatu kami dipanggil untuk penyerahan 'ijazah kosong' dan jabatan tangan petinggi kampus. Kawanan t*l*l yang dipanggil tidak ada yang maju dengan 'normal'. Foto-foto di layar yang aneh (bersama boyband, berpenampilan preman, dll), lompat ke panggung, dadah-dadah ke wisudawan di atas panggung, dan hal tak lazim lainnya.
Semua wisudawan telah menerima 'ijazah kosong' nya. Para cum laude dipanggil maju untuk memberi setangkai bunga pada orang tuanya di dalam gedung, suasana agak mengharukan.. Salah satu dari kami yang belum sempat cum laude ikut berdiri, ikut menghampiri orangtuanya, tidak dengan bunga, tapi dengan kue-kue dalam kotak untuk snack wisudawan. Suasana haru agak sedikit goyah dengan gelak tawa. Namun tidak dengan sang ibu 'oknum kue' itu yang tetap menitikkan airmata. Entah bangga akan anaknya yang tidak cum laude namun berani berdiri di tengah 'orang-orang pintar', ataukah malu dengan tingkah buah hatinya.
Janji wisuda diucapkan, kawanan t*l*l malah masuk ke toilet gedung dan membakar beberapa batang rokok sehingga tidak ikut mengucap janji lulusan. setelah beberapa hisapan nikotin, dosen ada yang datang, memarahi kami untuk kembali ke tempat duduk. Kami yang sudah terbiasa didaprat dosen hanya tertawa, "Udah lulus masih aja dimarahin dosen, bego lo.",ucap kami pada sesama.
Semua wisudawan keluar gedung, arak-arakan masing-masing unit dimulai. Sebagian langsung bersama keluarga dan sebagian lagi diarak keliling kampus oleh para juniornya. Rangkain bunga-bunga dari kawan, lawan, pacar, mantan, junior, senior banyak tertenggam di tangan kami para kawanan wisudawan t*l*l.
Setelah arak-arakan dan berfoto bersama keluarga, kami para wisudawan t*l*l kembali ke pinggir lapangan futsal. Disana telah tersedia dangdut gerobak keliling yang sengaja kami sewa beberapa hari lalu untuk memeriahkan hari bahagia kami, untuk membuat kami berbeda dari yang lain, untuk berucap pada dunia "kami memang selengean tapi kami lulus dan akan lebih sukses dari kalian".
Dangdutan berjalan meriah, biduan montok itu menyanyikan berbagai tembang meski agak malu-malu diiringi teman organ tunggalnya disebelah gerobak sound system mereka. Para wisudawan lain datang dan ikut berjoged bersama, para junior yang sekedar lewat memandang aneh kami sambil tertawa. Yah, memang dangduttan keliling setelah prosesi wisuda bukan hal yang normal di kampus kami.
Yah, dangdutan menutup acara kami. Satu persatu kawanan t*l*l meninggalkan 'venue' acara dan sebagian lagi melanjutkan acara dengan ber haha-hehe di kantin kampus untuk beberapa waktu dan kemudian akhirnya pulang ke rumah dan keluarga masing-masing.
Dan ternyata akhir studi kuliah kami ditutup dengan DANGDUT KELILING..
Sampai jumpa di lain waktu kawan. Kelak jika kita bertemu kita masih akan setolol dulu. Dan jika diantara kami tiba-tiba terkenang dan rindu akan semua ini, kami akan angkat telpon dan hubungi kami-kami yang lain.
Ngantin nyok..
*Foto dari dana, tessa, eci, dll.. Thx
No comments:
Post a Comment