Ketika bulan
ramadhan sebagai bulan suci umat muslim datang, tentu ada suka dan ada pula
duka yang dirasakan oleh para penyambutnya. Suka cita karena di bulan ini
seluruh amal dilipatgandakan, dan duka bagi sebagian untuk menahan lapar dan
haus. Nah disamping semua itu, bayak hal-hal unik yang terjadi dinegeriku ini
ketika bulan puasa datang.
·
Harga Barang naik terutama harga bahan makanan
![]() |
sindonews.com |
Menurut saya
ini terbilang unik, kenapa bahan makanan selalu naik menjelang puasa tanpa
adanya intervensi penanggulangan dari pemerintah? padahal setiap tahunnya
terjadi hal yang sama..
Disatu sisi,
penyebabnya yaitu saat semestinya umat muslim menahan hawa nafsu duniawi,
ternyata di bulan suci ini para rakyat negeriku bermewah-mewah dalam
menjalaninya.
Yang tidak
biasa makan daging memaksakan diri dan keluarga untuk makan daging, sehingga
permintaan akan daging melonjak dan harga pun naik. Bahkan yang biasa makan
sedikit ataupun sederhana juga bermewah-mewah dengan hidangan di rumah
masing-masing di bulan ramadhan ini.
Kenapa oh
kenapa? Haruskah bulan yang penuh berkah ini dijalani dengan memaksakan
bermewah-mewah? Haruskah? Atau apakah hal ini merupakan salah satu ibadah???
Mungkin semetinya harga bahan-bahan malah turun di bulan ramadhan karena para penikmatnya menahan hawa nafsu yang mungkin tak terbendung di bulan-bulan lainnya. Namun yang terjadi...
·
Banyaknya razia kendaraan bermotor
![]() |
http://m.news.viva.co.id |
Dijalan raya
pun unik, menjelang dan ketika menjalani bulan ramadhan, entah mengapa aparat
polisi sepertinya lebih sering mengadakan operasi razia kendaraan bermotor.
Tidak tahu apakah yang di razia itu kendaraan tak beridentitas ataupun
kendaraan tidak lengkap (biasalah, pasti ada saja kesalahan para pengendara
kendaraan bermotor).
Ini saya
merasakan dan mengalami. Apalagi ketika saya sedang bersepeda motor lalu
melihat seragam coklat khas kepolisian, hati ini langsung tidak nyaman. Ada
perasaan tidak aman meskipun kendaraan saya lengkap, stnk dan sim pun
sebenarnya lengkap. Aneh, saya merasa tidak terlindungi dan terayomi ketika
melihat aparat negara yang ini. Apalagi dikarenakan kuantitas razia yang
bertambah di bulan ramadhan, saya makin sering meihat baju coklat, dan makin
sering pula terlintas rasa tak aman dalam dada.
Mungkin memang
maksud penambahan operasi ini untuk mengamankan keadaan karena kriminalitas
meningkat. Tapi tetap saja ada oknum bahkan rombongan oknum yang mencari THR
tambahan, dan itu tidak bisa dipungkiri.
·
Acara Tv saat sahur yang serupa
Hal ini juga
saya rasakan aneh, di saat sahur terkadang suasana amat hening ketika sedang
sendirian. Agar agak meriah, tentu sesekali saya hidupkan TV untuk mencari
hiburan ataupun tambahan pengetahuan. Namun yang saya dapat hanya acara lawak
yang sama dari satu stasiun tv ke stasiun tv lainnya.
Format
acaranya pun sama, para pelawak yang sudah malang meintang di jagat
entertainment televisi Indonesia pasti hadir di saat sahur. Ditemani satu atau
dua artis wanita cantik, bahkan biasanya ada seorang wanita cantik bohay
berdiri diam dibelakangnya (saya tidak mengerti, hanya sebagai pajangan
pemaniskah?). Para penonton yang sering tertawa dan berteriak “HAAAAA...”. Lalu
pasti ada kuis bagi bagi rejeki melaui telepon dengan pertanyaan-pertanyaan
yang jujur saya katakan tidak bermutu. Ditambah ketika menelpon harus
menyebutkan “password” yang telah disusupi pesan sponsor dengan bumbu candaan
dari pembawa acara.
Sebenarnya
tidak salah dengan hal ini, tapi knapa stasin tv besar hampir seragam
menanyangkannya? Memang pasti terkait masalah rating, namun jika terus-terusan
begini setiap tahun, bagi saya ini adalah pembodohan. Kasarnya seperti ini:
rakyat menjadi senang dengan hiburan dan acara dangkal karena hal itu didukung
oleh media negeri ini sendiri. Saya dan juga rakyat lainnya menjadi tidak punya pilihan.
·
Masjid yang penuh dengan orang tidur
![]() |
http://foto.news.viva.co.id |
Tidak banyak
yang bisa saya katakan dan protes tentang hal ini. Tentu tenaga dan stamina
akan berkurang ketika berpuasa sehingga membutuhkan isirahat ekstra.
Yang saya
pertanyakan adalah banyak yang tidur di saat siang hari-hari bulan ramadhan
berdalih bahwa tidurnya itu berpahala. Saya masih ragu, benarkah demikian?
Karena saya pernah mendengar bahwa hadits seperti itu tidak shahih.
Masak iya,
hanya dengan tidur kita dapat pahala? Bukankah lebih baik mengerjakan
amalan-amalan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain? Bukankah itu
jelas-jelas ada pahalanya?
Yang saya
dapat dari esensi tidur di siang hari di bulan ramadhan yaitu daripada
melakukan maksiat dan hal-hal yang mengurangi bahkan membatalkan puasa, memang
lebih baik tidur. Karena ketika tidur kita tidak akan berbuat dosa. Namun
mengapa jadi diterjemahkan bahwa tidur siang ketika puasa itu berpahala?
·
Melapang dan menyempitnya masjid saat shalat
tarawih
Femomena
lainnya di bulan ramadhan, saat tanggal-tanggal awal ramadhan masjid saat
tarawih penuh sekali, sampai ada yang ikut shalat tarawih dari luar bangunan,
luar biasa niat ibadah kaum musli di negeriku.
Namun seiring
berjalannya waktu, makin hari pasti makin sedikit jemaat shalat tarawih, yang
tadinya berebut masuk ke bangunan masjid, akhirnya telat datang pun dapat
dengan leluasa masuk ke barisan tengah syaf di dalam bangunan masjid.
Kenapa ya?
Apakah di awal-awal bulan ramadhan rakyat negeriku ikut terpukau oleh euforia
datangnya bulan suci namun di tengah dan di akhir bulannya sudah merasa biasa
saja dengan bulan ini? Atau mungkin makin sibuk dengan banyaknya undangan
berbuka puasa bareng atau persiapan mudik lebaran?
Hmm, semangat
di awal lalu loyo malas dan lemas di tengah sampai akhir. Daya juangnya?
·
Aksi penutupan rumah makan dengan paksa oleh
ormas
![]() |
http://daerah.sindonews.com/ |
Ini juga
“tradisi” aneh menurut saya. Di berita banyak disebutkan adanya penutupan rumah
makan yang buka di siang hari di bulan puasa oleh suatu ormas secara paksa.
Ormas – ormas ini berdalih bahwa mereka melakukan ini untuk menjaga kekhusyukan
ibadah puasa.
Dalam
opini saya, sepertinya tidak perlu
penutupan paksa seperti itu. Umat muslim yang benar taat dan ikhlas puasanya
tidak akan tergoda untuk membatalkan puasanya hanya karena ada rumah makan yang
buka. Toh warung makan juga banyak yang membuat restoran atau lapaknya agak
tertutup dengan kain, tirai, atau semacamnya untuk menghormati yang sedang
menjalani ibadah puasa.
![]() |
www.islamski-centar.org |
Sangat Bermanfaat, ayo cari tahu Cara berinvestasi saham
ReplyDelete